BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 18 Februari 2010

The Name of Story

kadang kita sebagai manusia tidak perna merasa bersyukur atas apa yang telah kita peroleh semasa hidup kita,
ya seperti aku yang tidak perna puas dengan hidupku.
aku yang selalu menganggap diriku kuat, aku selalu saja bisa menyembunyikan kerapuhanku.
tapi sejujurnya aku lemah.
aku butuh orang yang tidak hanya mencintaiku,
aku membutuhkan orang yang tulus mendengarkan keluh kesahku,
orang yang menatapku dan aku bisa membaca dari bola mata nya kalau dia tidak akan meningalkan aku dan selalu menemaniku.
aku gak selalu butuh nasihat, wejangan atau bahkan krittik.
aku yang jalani hidupku, aku tau yang terbaik dalam hidupku, meskipun aku tau sosok egois yang ada pada diriku.
aku rindu hidupku dulu,
rindu dengan seseorang yang selalu ada dihidupku,
orang yang selalu mendengarkan semua ceritaku, keluh kesahku, kesedihanku, kebahagianku,
aku ingat dia selalu ingat dia walaupun dia telah pergi Selamanya tak akan dia perna kembali mendengarkan ceritaku, ocehanku, keluh dan kesahku,
aku rindu dia,
dia yang tak mungkin ada lagi disampingku.
dia yang telah pergi, dan meninggalkan sejuta tangis.
dan dia yang memberikan arti dalam hidupku,
bahwa aku bisa kuat, aku bisa, bisa tanpa dia.
yang dicinta pasti pergi
dan hidup kan terus berjalan.
aku tau apa yang harus aku lakukan tanpa mencari orang yang bisa mendengarkan ceritaku.
ya, aku bisa menulis.
menulis sesukaku.
tanpa ada nasihat panjang, kritik pedas, atau wejangan sampah.
jika ada yang bertanya, kenapa aku hanya bisa menulis dan tidak bisa mengungkapkan apa yang aku rasakan, maka hanya inilah jawabnya